Minggu, 29 Agustus 2010

Melihat Aktifitas Penyebrangan Way Bungur, LampungTimur

Sore ini hujan turun tidak deras, mengiringi perjalanan kami menuju penyebrangan sungai Way Bungur, desa Tanjung Tirto, Kecamatan Way Bungur, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Sepanjang jalan masih basah dan orang-orang yang beteduh bersiap melanjutkan perjalanannya.

Sebuah potret jasa transportasi air yang masih ada di kabupaten Lampung Timur. Jasa ini sangat bermanfaat bagi  warga  desa Tanjung Tirto, Desa Kali Pasir dan sekitarnya karena menghemat jarak puluhan kilometer dibandingkan melalui jalan darat.
 Sungai ini membelah dua desa yaitu Tanjung Tirto dan Kali Pasir keuanya masuk di Kecamatan Way Bungur Lampung Timur.

Yang menarik juga bahwa penyebrangan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh penduduk kedua desa tadi, tetapi juga penduduk dari desa-desa di Kecamatan  Purbolinggo Lampung Timur, Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah.

Jika berkenan dan punya kesempatan berkunjung ke Lampung Timur, saya menyarankan agar anda menyempatkan waktu untuk menengok tempat ini. 
                                                                        Karena selain bisa menikmati hilir mudiknya perahu penyebrangan, juga aktifitas nelayan juga bisa kita saksikan. Dari yang menangkap ikan menggunakan pancing, jaring, bubu,dan lain-lain.

Dan kalau kita berminat dengan ikan segar, kita bisa membeli ikan hasil tangkapan nelayan.  Tentu harganya berbeda dengan harga ikan di Pasar.





Demikian dulu Postingan sederhana ini, saya yakin bahwa masih banyak kekurangan baik materi, data pendukung dan gaya bahasa yang saya gunakan, (maklum newbie) he..he...he....  Terimakasih komentarnya.

Foto-foto lain mengenai penyebrangan Way Bungur dapat Klik Disini

14 komentar:

  1. wah... terima kasih infonya..
    saya juga punya kenangan masa kecil ketika ortu dulu dinas di puskesmas bungur tahun 80an..
    sempet menggunakan jasa penyeberangan sampan, motor juga bisa diangkut..

    BalasHapus
  2. banyak hal yg harus meng"endus" memory,..namun begitu banyak juga hal yang tak mungkin ter"lihat"pada saatnya,..potret2mu seprti mengggugah kembali hal2 yang pasti tak kembali lagi,..senang mengingatnya.... tengkiyuu teman,... meski katamu sedikit,..tapi berarti,...

    BalasHapus
  3. Aq turut Sgt Berterima Kasih Pd Lensa Foto,,yg Meliput Informasi Tentang Desaku Kalipasir,Walaupun Cm 1 Thun Sekali Aq Pulang.Tp Melihat Penyebrangannya Mengingatkan Aq Waktu Dlu Aq Kecil Hingga Lulus Sekolah Aq slalu Menggunakan Jasa Penyebrangan Itu.Sukses Tryz Bwt Km.. By Toni..085718832639 Jakarta - 02 Oktober 2011

    BalasHapus
  4. Trims Mas Toni Commentnya...Maaf agak telat Balas komentar, Posting dan Update Blog..... Maklum lagi belajar. Oya.... Karena aku basisnya di Lamtim, jadi berusaha mereview tempat-tempat yang menarik ut di ketahui masy luas. Mohon saran dan kritik ya.... Thanks Sukses....

    BalasHapus
  5. sayang sekarang ikan berkurang akibat limbah dan masyarakat menangkap ikan dengan racun.

    BalasHapus
  6. ooo iya dipenyebrangan way bungur ini hampir tidak ada matinya oleh hiruk pikuk kegiatan penyebrangan,pelelangan ikan mau pun para pemancing, saya dan team mancing dari TFC (taman bogo fishing club) sering melakukan kegiatan refresing ''night fishing'' di sekitar penyebrangan way bungur, salam pemancing. Jaga lingkungan hidup untuk anak cucu kita

    BalasHapus
  7. @ Pak Tri Sukses dengan TFC....nya. Setuju untuk bertindak bijak terhadap lingkungan hidup demi anak cucu kita dimasa datang..

    BalasHapus
  8. makasih mas, TFC akan berupaya dalam menjaga lingkungan hidup,andaikan semua masyarakat sekitar mempunyai pemikiran tersebut pastinya lingkungan dan alam tidak usak,salam pemancing. oo iya need more practice to make a blog hehehe mohon bantuannya.nterima kasih

    BalasHapus
  9. Wah kebetulan rumahku di Desa Tambah Subur Kec. Way Bungur, tp saya sendiri malah belum pernah gunakan jasa penyeberangan tersebut, belum pernah ke kalipasir....

    BalasHapus
  10. asik juga kelihatannya.. saya bulan ini juga bakal nikmatin penyebrangan itu.. kami udah gak sabar untuk kkn disana.. ngmng2 disana uda ada listrik belum?

    BalasHapus
  11. jadi teringat masa kecil sekitar tahun 1980-an saat pramuka menyusuri jalan dari R-Barat, Tambahsubur sampai ke Bungur....tapi kalau lihat dari foto-foto diatas yang sangat menyedihkan... kemana pohon-pohon besar di sekitar sungai..... mudah-mudahan saya salah lihat....

    BalasHapus
  12. jadi teringat waktu macing di sini ,sewa kapal tapi ga bisa gunainya cuma muter2 ga dapet ikan heheheh

    BalasHapus
  13. Tarif menyebrang mahal , sekarang 10.000 tolong di evaluasi

    BalasHapus