Rabu, 09 April 2014

Refleksi Pemungutan Suara 9 April 2014

Hari ini masyarakat di seluruh Indonesia melaksanakan pesta demokrasi Pemilu 2014.
Sebuah momentum politik 5 tahunan yang di gadang-gadang akan membawa perubahan pada kehidupan masyarakat Indonesia. Benarkah demikian?
Beragam tanggapan, kritik dan harapan  muncul dari masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemilu ini. Ada yang menyangsikan kejujuran proses dan pelaksanaan pemungutan suara hingga pada sistem rekapitulasi perolehan suara. Semua adalah dinamika politik yang sedang berlangsung di tengah masyarakat.
Realitas yang terjadi di tingkat desa proses pemungutan suara  ini masih banyak menimbulkan pertanyaan diantaranya:
1. Masih ada kertas suara yang di coblos pada partainya, bukan pada nomor atau nama calon legislatifnya. Ini biea ditafsirkan beberapa hal antara ketidaktahuan dan kebingungan  pencoblos  atau bisa jadi karena kebingungan akan banyaknya calon dalam satu partai. Kebingungan ini bisa disebabkan karena pemilih tidak mengenal calon yang akan dipilihnya.
2. Tidak akuratnya DPT  (Daftar Pemilih Tetap) di tiap TPS. Masih saja terjadi orang yang tetap tercantum di DPT namun yang bersangkutan telah pindah domisili dari lingkungan dimana TPS berada.
3. Ada sebagian warga yang berdomisili pada lingkungan dengan TPS yang sangat dekat dengan domisilinya. namun ia mendapat Undangan dari TPS lain yang lokasinya diluar lingkungan/dusun dimana ia tinggal.
3.  Masih Ada  orang yang tidak menggunakan hak pilihnya. Ini bisa menjadi indikasi makin tingginya apatisme warga terhadap Pemilu Legislatif.
Dari sekian tahapan dan proses pemilu yang berlangsung  masih bisa sebut dalam tahap belajar menjalankn demokrasi atau telah piawai menjalankan demokrasi.
Siapa yang bisa menjawab?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar