Selasa, 21 Juni 2016

Diskusi Interaktif Online : Takbir keliling Hidupkan Syiar Atau Mejaga Tradisi

Dalam rangka menyambut Idul Fitri 1434 H, Admin Group Facebook:  Warga Purbolinggo Lampung Timur menggelar Diskusi Interaktif Online (DiO) pada Senin 20 Juni 2016.
Diskusi ini bertema Takbir keliling Hidupkan Syiar atauMejaga Tradisi"

Acara dipandu yatnolensa

Bahan Diskusi : Setiap Malam Idul Fitri sudah lazim dilaksanakan Takbir Keliling. Kegiatan tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Bisakah teman teman semua memberikan gambaran sedikit mengenai bentuk Takbir keliling yang pernah ada di sekitar kita

Pendapat:
Nirwana Religi:
Takbir keliling yang sering kita jumpai adalah menggunakan kendaraan terbuka, truk atau pickup, dan juga motor.... Dengan membawa beduk dan pengeras suara untuk mengumandangkan Takbir....

Dadang Suryana:
Terima kasih fasilitator.. Tabir keliling wujud ekspresi umat dalam menyambut hari kemenangan, ini pun salah satu cara untuk syiar islam, menjaga tali silaturrahmi dan kerukunan antar umat.

Mar Yono:
Takbir yang dilaksanakan setiap menjelang hari raya idul Fitri ataupun idul adha sebenarnya bukan hanya sekedar menjaga tradisi, tapi lebih dari itu adalah merupakan pelaksanaan syariat islam yang tlh diturunkan oleh Rasulullah. Keg tsb dilaksanakan hingga sekarang. Pelaksanaannya pun beraneka ragam. Hakekat takbir tsb adalah menyambut kemenangan ( klw dulu kemenangan dlm peperangan klw skrg kemenangan melawan hawa nafsu). Perlukah takbir keliling.? Klw keliling menggunakan kendaraan bermotor roda dua dgn kenalpot suaranya yg dikeras2 kan atau disertai kendaraan roda empat dgn penuh sesak penumpang dan berbagai jenis mercon atau oncor ditangan, ini yang tidak boleh dilakukan. Tapi kalau takbir keliling dgn jalan kaki yg tertib keliling di dalam desa apalagi disertai dgn lomba yg paling baik, tertib dan bagus dapat juara, ini diperbolehkan.

Dwi Areto:
Selain syiar juga biar rame pblinggo.jd ada hburan buat yg pada pulang kmpung...

Ruddy Dewantara:
Takbir keliling merupakan tradisi khas Indonesia yang sarat dengan pesan kemenangan dan kebahagiaan setelah sebulan berpuasa, meski takbiran menjadi tradisi namun masyarakat harus tetap memperhatikan etika dalam melaksanakan takbir keliling. Selama takbir keliling dilakukan dalam lingkup tertentu boleh-boleh saja.

Edy Susilo:
Kalau saya sih, itu cenderung ke tradisi. Kalau syiarnya dimana ya (mohon petunjuk).

Agus Nuryadi:
Takbir bukanlah suatu tradisi tapi sebuah hakekat wujud sebuah kemenagan hati dan rasa syukur kepada sang kholik.ketika kami mengadakan takbir keliling dengan tema pawai obor sebagai wujud rasa kegembiraan dan kemenagan bukan sebuah hura2. Memang semua kegiatan apapun pasti ada finansialnya.orang sholat saja harus menutup aurat.tentu menutup aurat ini perlu finansial apakah takbir dengan pawai juga bisa dikatakan hura2,takbir dengan pawai tentunya sebuah syiar islam karena dibalik itu ada ikatan ukuwah atau persatuan dan menunjukan islam itu kuat

Tapi mestinya bagaimana dipersepsikannya dan tidak dinodai dengan hal-hal yang bisa merusak, seperti hura-hura dan perbuatan tidak terpuji.

Bagaimana Cara menatakelola kegiatan Takbir Keliling?

Nga Dio:
gua si sngt setuju..bntuk dl kepanitiaan,llu tentukan routenya trs tentukn calon peserta.

Dadang Suryana:
Tentukan atribut yg akan di pergunakan, jenis kendaraan,jalur perjalanan yg akan di lalui peserta takbir,serta lamanya waktu acara takbir.

Agus Suhar Yono:
Mungkin kalau dilaksanakan seperti karnaval akan lebih tertib sehingga akan kerkodinir saat peletusan petasan,dilapangan merdeka,sepanjang pejlann keliling hanya suara takbir yang terdengar.

Sici Imorta:
Boleh ixut..tergantung niat dari yg melaxsanaxan Taxbir itu...memang seperti yg xita tau Taxbir xeliling sudah menjadi tradisi dari dulu, tapi ada baiknya moment ini menjadi suatu tradisi yg bisa menghidupxan syiar islam...tanpa adanya sesuatu yg membahayaxan seperti petasan...terlebih xalau ditambah lagu2 nasyid or pembacaan Al-Quran keliling pasti lebih best.

Contoh di Desa Taman Bogo :

Agus Nuryadi:
Mulai awal romadhon kami membentuk kepanitoaan dari unsur PHBI RISMA DAN PAMONG DESA.setelah trrbentuk kepanitiaan dan rumusan pelaksanaan kegiatan kami buat selebaran yg ditujukan untuk jamaah masjid dan mushola yg ada di Taman Bogo untuk ikut serta dlm kegiatan tersebut dengan ketentuan dan persyaratan peserta terlampir dlm selebaran. Kegiatan ini dilombakan.

Agus Nuryadi:
Kami rasa cukup baik kalau diadakan ditingkat kec karena bisa dijadikan aset wisata religi pak Mar Yono

Apa upaya Pemerintah Kecamatan:

Mar Yono:
Agenda tingkat kecamatan mengenai takbir ini, kita berkoordinasi dgn pihak forkopimcam menjaga situasi dan kondisi wilayah agar senantiasa kondusif sehingga masyarakat dpt melaksanakan ibadah dihariraya dgn nyaman dan aman. Adapun agenda di desa2 yang masuk laporannya; desa taman bogo melaksanakan takbir keliling dilombakan, desa taman endah lomba takbir keliling dan lomba tabuh beduk. Mungkin desa yang lain pun tdk jauh beda.


REFLEKSI Takbir Keliling (By Fasilitator)

Tak perlu terjebak pada siyar atau tradisi. Faktanya kegiatan itu ada dan dilakukan oleh warga masyarakat. Membawa beduk dan pengeras atau tidak, biasanya niat awalnya nya adalah takbiran dengan cara berkeliling.

Kalau faktanya Bahwa kegiatan itu ada, namun perlu penataan konsep dan cara agar Syiar atau tradisi bisa berjalan keduanya.

Lalu siapakah yang bertanggungjawab menatakelola kegiatan ini?

Pertanyaan ini tentu bukan untuk di jawab. Tapi bisa menjadi bahan pemikiran bersama seluruh masyarakat.

Mari Kita sepakati bahwa kegiatan yang bersifat hura-hura, membunyikan petasan, atau membawa kendaraan dengan knalpot bolong, dantindakan tidak terpuji lainnya bukanlah bagian dari takbir keliling yang sesungguhnya. Dan itu perlu kita antisipasi bersama.

Aparat pemerintah bertugas memberi himbauan dan peringatan, namun yang paling utama adalah kesadaran seluruh lapisan masyarakat.

Desa-desa yang telah menyelenggarakan Pawai keliling sambil mengumandangkan takbir Seperti yang dilakukan unsur RISMA, PHBI dan Pemerintah Desa Taman Bogo dan Taman Endah perlu menjadi contoh nyata bagaimana menatakelola Takbir dengan baik. Mengatur barisan, menetapkan tema, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan menjadi tertib dan bisa menyuguhkan sesuatu yang baik bagi seluruh masyarakat.

Hal ini bisa menjadi catatan bagi Desa desa lain diKecamatan Purbolinggo. Juga menjadi masukan bagi Pengurus PHBI Kecamatan Purbolinggo.

Upaya Jajaran USPIKA Kec. Purbolinggo untuk mengkoordinasikan dengan semua unsur kecamatan dan masyarakat untuk mencorong terciptanya situasi yang kondusif bagi seluruh warga patut kita apresiasi dan kita dukung. Karena muara dari seluruh kegiatan adalah terciptanya rasa aman, nyaman dan tentram.

Begitupun jika kegiatan ini di rencanakan di tingkat Kecamatan maka bisa menjadi kebanggaan warga Purbolinggo khususnya dan Kab. Lampung Timur umumnya. (**)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar