
Trend penggunaan sangkar burung minimalis menjadikan gairah usaha kerajinan sangkar burung minimalis makin diminati. Tidak hanya diperkotaan, perajin sangkar burung minimalis juga tumbuh di perdesaan. Sehari-hari M. Iskak (44 th) ini adalah pedagang spare parts dan variasi motor di Pasar Purbolinggo Lampung Timur. Ditengah kesibukannya berdagang, ia juga memiliki hobi memelihara burung kicau. Dari hobinya inilah muncul gagasannya untuk membuatkan sangkar untuk burung peliharaannya. Ia mulai mempelajari bentuk-bentuk sangkar burung yang biasa di gunakan oleh teman-teman sesama penghobi burung. Selain itu ia juga melihat bentuk-bentuk sangkar yang tersedia di pasaran.
Setelah mempelajari
seluk beluk sangkar burung, ayah dua orang anak ini kemudian mencoba mulai
membuat sangkar burung. Iskak mengaku tidak membutuhkan waktu khusus untuk
mengerjakan ini. Sembari menunggu dan
melayani pelanggan toko Spare Parts nya,
Iskak membuat sangkar burung. Bagian-bagian tertentu dari sangkar seperti
penyiapan bahan rangka ia kerjakan di rumah ketika malam hari. Sementara bagian
lainnya misalnya pemasangan rangka,jari-jari dan pengamplasan kerap ia kerjakan
di toko.

Tak heran,
beberapa orang menyatakan tertarik untuk membeli sangkar buatan Iskak ini.
Namun Iskak belum rela melepas sangkar buatannya ini. Namun karena desakan
teman-temannya, baru pada Maret 2013 Iskak merelakan sangkar buatannya dibeli
teman-temannya. Sejak itu, Iskak berfikir untuk lebih serius mempelajari sangkar
burung mulai dari bentuk, ukuran, harga dan trend yang sedang berkembang.
Suami Dwi
Sumarni ini mengaku untuk mempelajari ini, Ia banyak menempuh cara browsing di
internet. Ada banyak informasi dan temuan yang ia dapatkan. Hingga akhirnya ia
memutuskan untuk membuat sangkar dengan model minimalis.
Sangkar Burung RO 9
Jl. Nusantara
Raya, Desa Toto Harjo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar