Foto Bersama Perangkat Desa Tanjung Kesuma, Dosen Pembimbing Lapang dan Mahasiswa KKN STAIN Jurai Siwo Metro 2017 |
Kalau mendengar Kalimat KKN bayangan saya langsung melayang ke tahun 1998 (18 Tahun Lalu). jauh amat.......... Apa karena Saat itu Era Reformasi yang isunya berantas Korupsi Kolusi & Nepotisme? He he he bukan Ya pada tahun itulah saya melaksankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa di Kabupaten Tulang Bawang.
Hari ini saya berksempatan mengikuti acara Penerimaan Mahasiswa KKN dari STAIN Jurai Siwo Kota Metro Lampung yang dilksanakan Pemerintah Desa Tanjung Kesuma Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur.
Ada beberapa hal yang menggelitik saya untuk menulis di blog ini. Yang pertama adalah mengenai makna Kuliah Kerja Nyata. Kita tahu bahwa perguruan tinggi memiliki tiga tujuan besar (Tri Dharma Peguruan Tinngi) yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pada bagian Pengabdian kepada Masyarakat inilah KKN kegiatan ada dan dilaksanakan.
Kegiatan KKN identik dengan Tinggal dan melaksanakan program kerja di wilayah Desa. Baik itu program kerja umum (menyesuaikan dengan Program yang sudah ada di desa) atau program kerja khusus (berasal dari kampus). Keduanya sama baiknya. Yang penting seauai dengan kondisi masyarakat desa setempat.
Mengenai tahapan kegiatan KKN, bisa dimulai dengan pendataan potensi wilayah Desa dalam berbagi bidang (perekonomian, sosial, kemasyarakatan dan keagamaan). Metode nya pun beragam mulai wawancara langsung dengan perangkat desa, pimpinan organisasi dan lembaga desa atau tokoh masyarakay, tokoh agama dan tokoh pemuda.
Satu hal yang tidak kalah menarik ketika menyusun Program Kerja KKN adalah penelusuran sejarah atau riwayat di desa sangat perlu dilakukan. Sekalipun waktu kegiatan ini cukup singkat, namun tetap bisa dilakukan.
Sebagai contoh ketika tidak melakukan pemetaan pada sejarah yang baik.. jika mahasiswa memiliki program penamaan jalan desa, sering kali berubah ubah. "Parodinya kalau 3 Tahun ada mahasiswa KKN bisa jadi nama jalan desa kota berubah 3 kali".. he he he contoh Faktual di ruas Jalan Dusun tempat saya tinggal, 20 tahun lalu diberi nama Jl. Mataram oleh mahasiswa KKN Univeraitas ternama di Lampung. Beberapa Tahun kemudian jalan tersebut di beri nama Jl. Damarwulan oleh Mahasiswa KKN dari perguruan tinggi yang berbeda, ganti Tahun ada mahasiswa KKn lagi di beri nama Jl. Broiler. .. (Duh Gusti dosa apa desa kami kok diberi nama usaha peternakan).. memang betul di lokasi dusun kami ada beberapa peternak unggas. Tetapi entah salah menacapkan plang nama jalan atau membuat nama jalan atas inisiatif sendiri....
Saya sempat berandai andai jangan jangan kalau tahun depan ada Mahasiswa KKN lagi ruas jalan wilayah dusun tempat sy tinggal diberi nama Jl. Monyet... he he he
Untuk mengantisipasi itu saya mencoba mengikuti program Local Guide Google Maps. Tujuannya agar bisa memberikan kontribusi penamaan jalan di Desa. Jika melihat Google Maps maka beberapa ruas jalan di desa sudah memiliki nama dan bisa menjadi pemandu arah. Semoga Aplikasi Google Maps bisa membantu Mahasiswa KKN agar tidak bingung dan tidak perlu lagi mencari referensi nama jalan di desa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar