(Bagian Pertama)
Memiliki buletin sekolah yang selalu ditunggu jadwal terbitnya, lalu rubriknya dinanti-nanti
pembaca setianya. Tentu membanggakan ……Ya..
Semoga itu adalah harapan semua siswa,
guru dan pihak sekolah dimanapun. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
Mungkinkah bisa memiliki Buletin sekolah? Jawabannya adalah SANGAT MUNGKIN.
Saya tidak bermaksud mengajari pengunjung blog ini, namun saya
ingin mengajak untuk menilik beberapa KERUGIAN jika sekolah tidak memiliki
buletin yang bisa diterbitkan secara rutin.
“Menghamburkan” potensi Penulis Kreatif
FAKTA 1. : Saat ini hampir tiap siswa sekolah berinteraksi
dengan SMS melalui handphone, Chatting, Update status melalui social media dan
banyak lagi aktifitas tulis menulis yang dilakukan. Beragam bahasa yang dipakai,
ratusan gaya penulisan, dan tingginya frekwensi kegiatan tersebut. Namun berapa persen kegiatan menulis tersebut
yang berisi informasi, fakta atau ulasan peristiwa yang LAYAK di terbitkan,
disebarluaskan dan di baca oleh umum. Faktanya bahwa sebagian besar aktifitas
menulis saat ini lebih bersifat pada hal-hal pribadi, ajang curhat dan entertainmen
belaka. Padahal energi, waktu dan biaya
yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut tidaklah sedikit.
FAKTA II: Bandingkan dengan banyaknya informasi seputar
sekolah mulai dari kegiatan sekolah, prestasi sekolah, kebijakan dan program
sekolah, atau fakta-fakta lain yang TIDAK
DIKETAHUI seluruh warga sekolah (apalagi masyarakat luas) hanya karena TIDAK PERNAH DI PUBLIKASIKAN.
Jika kedua fakta ini digabungkan maka merupakan sebuah
potensi besar yang dapat di manfaatkan bersama antara Siswa & guru (Secara
Pribadi) dan warga sekolah (Secara Institusi) untuk berbagai tujuan.
Tujuan Secara pribadi:
Setiap orang membutuhkan tempat untuk mengaktualisasikan
diri dan karyanya kepada orang lain. Misal pribadi itu senang menulis, senang
meneliti, senang menggambar/design, senang bercerita, senang mengarang (fiksi),
senang dokumentasi foto, dan banyak kesenangan lainya, tentu ia membutuhkan
wadah yang bisa menampung karya yang berbentuk tulisan (artikel, feature,
cerpen, karya ilmiah dll.) berbentuk gambar (foto, desain, karikatur dll.).
Tujuan secara institusi:
Setiap Institusi/lembaga tentu mengemban Visi dan Misi jangka panjang yang setiap saat
harus dievaluasi dan jika perlu mesti
”ditajamkan” lagi dengan beragam cara.
Menyediakan wadah yang dapat menampung dan mempublikasikan kreatifitas
warga institusinya adalah salah satu cara untuk
menajamkan visi tersebut.
Setiap isntitusi/lembaga butuh pencitraan dari
waktu-kewaktu. Namun pencitraan ini tidak bisa hanya dibangun dengan sederet
kalimat Visi & Misi saja, namun juga harus dibangun dengan berderet-deret
Aksi & Prestasi. Apa jadinya jika Aksi dan Prestasi ini hanya menjadi
penghuni lemari arsip saja, tidak diketahui oleh khalayak yang juga berhak atas
informasi itu. (Bersambung)
Wallahu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar