Senin, 16 Desember 2013

Lumbung Desa, Solusi Masa Paceklik

Lumbung Desa merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tempat dimana sekumpulan warga petani yang menyimpan gabah (padi) pada saat musim panen dan mengeluarkan atau membagikan pada anggota yang menyimpan gabah pada masa paceklik. Lumbung desa menjadi salah satu solusi warga petani untuk mengurangi dampak musim paceklik. Masa ini biasanya terjadi pada masa akhir musim kemarau dan pada awal musim penghujan. Petani sawah pada masa ini sedang mempersiapkan masa tanam untuk musim penghujan.
Anggota Lumbung Melalukan Penimbangan Gabah
yang hendak disimpan di Lumbung Desa
Seperti yang dilakukan oleh Pertemuan kelompok Lumbung Desa dusun VI Tanjung Kesuma Purbolinggo Lampung Timur, menjelang musim tanam 2014 warga petani membutuhkan persiapan berupa biaya tanam dan stok bahan pangan berupa padi.
Kelompok Lumbung Desa (sering juga disebut Lumbung Paceklik) ini didirikan tahun 2009 diprakarsai oleh tokoh masyarakat, Kepala Dusun dan warga Dusun.  Mulanya 30 orang warga petani sepakat untuk mendirikan Lumbung Desa. Anggota lumbung ini kemudian mengumpulkan gabah kering giling sebanyak 50 kg/Saham. Gabah ini disimpan di rumah salah satu pengurus Lumbung Paceklik yaitu Bpk. Saryono. Pada masa awal didirikan kelompok lumbung ini berhasil mengumpulkan gabah kering giling sebanyak 1.000 kg.  
Musyawarah Anggota Kelompok Lumbung Desa
membahas jadwal pembongkaran Gabah dan Usulan Pinjaman
Anggota Sedang menumpuk Gabah yang akan disimpan
Memasuki akhir tahun ke 3, jumlah  jumlah gabah sudah berkembang menjadi 99 kg/saham. Saat ini jumlah gabah yang tersimpan di kelompok lumbung desa menjadi 3.948 kg, yang terdiri dari 40 saham yang berasal dari 35 anggota.
Dari Kiri Ke-Kanan Saryono (Bendahara Lumbung Desa),
Sugiyanto HS. (Kepala Desa Terpilih 2014-2019), Gunadi
(Kepala Dusun VI Tanjung Kesuma) Pada Pertemuan
Kelompok Lumbung Desa 15 Des 2013
Pada tanggal 15 Desember 2013, kelompok ini mengadakan musyawarah untuk membongkar gabah kemudian dipinjamkan kepada anggota lumbung. Pada pertemuan tersebut pengurus Lumbung Desa menawarkan kepada masing-masing anggota untuk mengajukan rencana pinjaman, sekaligus menyepakati jadwal pembagian gabah.
Pada malam itu juga sebagian anggota kelompok lumbung mengajukan pinjaman gabah dengan jumlah antara 100 hingga 200 kg/orang.  
Pengurus kelompok Lumbung Desa juga menawarkan bagi anggota yang ingin meminjam gabah dan ingin langsung diuangkan, maka akan langsung dibeli oleh pengurus kelompok seharga Rp. 460.000,-/kwintal gabah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar