Sabtu, 25 Mei 2013

PENGRAJIN BESEK BERTAHAN DI TENGAH GEMPURAN PLASTIK


Sumber: Tabloid Lensa Wirausaha
Besek merupakan salah satu produk kerajinan tangan yang terbuat dari anyaman bambu. Diwilayah perdesaan, besek umumnya digunakan sebagai tempat nasi dalam acara kendurian, selamatan dll. 
Ditengah masa yang serba cepat masyarakat cenderung ingin serba praktis. Pada acara  kendurian dan selamatan warga banyak yang beralih menggunakan wadah nasi dari plastik ketimbang besek. Mereka beralasan wadah plastik lebih praktis dan mudah didapatkan.
Hal ini tak sedikitpun menyurutkan semangat Painah warga desa Tegal Ombo Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur, untuk tetap menganyam besek.  Dengan tujuan untuk membantu ekonomi keluarga, setiap ada waktu luang Painah tetap menganyam bambu.
Inilah cerminan dari kegigihannya untuk tetap menjaga semangat orang tuanya yang telah mengajarkan pembuatan besek kepadanya. Menurut penuturan Painah,  ia belajar menganyam besek sejak usia 10 tahun. Ia belajar  dari kedua orang tuanya pada tahun 1981,  saat itu masih tinggal di pulau Jawa tanah  kelahirannya.

Painah adalah pelopor menganyam besek di dusun II Tegal Ombo Kecamatan Way Bungur Lampung Timur. Ia membuka diri agar  tetangganya juga belajar menganyam besek. Sikap Painah ini  mendapat sambutan dari warga sekitar. Hingga saat ini masih ada belasan warga yang menekuni pembuatan besek.
Erowati (57 tahun) salah seorang tetangga Painah mengakui bahwa awalnya  Ia belajar menganyam dari keluarga Painah, dan hingga kini hasil anyamannya di beli oleh Painah. Selain sebagai perajin besek, Painah juga bertindak sebagai pengumpul hasil anyaman besek dari tetangganya. 
Besek dari warga dibeli oleh Painah dengan harga Rp. 8.000,- per kodinya. Satu kodi  berisi 40 besek. Setelah besek terkumpul  ditempat Painah ada satu pedagang lain yang mengambil besek-besek ini.
Painah menyampaikan bahwa penjualan besek mengalami naik turun sesuai permintaan. Pada masa-masa tertentu permintaan besek mengalami kenaikan.
Penjualan besek saat ini baru mengandalakan satu orang pedagang dengan jadwal pengambilan besek yang tidak tetap waktunya. Ini dikeluhkan oleh Painah karena seringkali terjadi  penumpukan besek di rumah Painah. Untuk mengatasi ini terkadang Painah harus memasarkan sendiri beseknya.
Proses pembuatan besek banyak dilakukan sendiri oleh kaum ibu. Mulai dari memilih bahan baku, memotong, pengeringan, sampai proses penganyamannya. Bahkan pada saat membeli bambu tak jarang mereka juga harus menebang sendiri. Jika kebetulan waktu membelinya bersamaan, ibu-ibu ini biasanya saling membantu pada saat penebangan bambu.

Menganyam besek dapat di lakukan kapan saja pada saat waktu luang. Bahkan ibu-ibu ini biasa membawa bahan anyaman besek ke rumah sebelahnya untuk menganyam besek bersama-sama. 
Dalam 1 hari Ibu-ibu ini  bisa menyelesaikan anyaman sebanyak 2 kodi atau 80 buah besek. Dalam waktu 5 menit rata-rata perajin bisa membuat 2 sampai 3 besek,ujar Painah
Kendala utama dalam pembuatan besek adalah kesulitan mendapat bahan baku.  Disekitar Way Bungur, bambu banyak digunakan orang untuk pembuatan kandang ayam dll. Sehingga Painah dan kawan-kawan seringkali kesulitan menemukan bambu yang baik sebagai bahan pembuatan besek.
Apalagi harga bambu saat ini mencapai Rp.4.000,- sampai Rp. 6.000,- per batang. Padahal sebelumnya harga bambu hanya  Rp.2.000,- sampai Rp. 3.000,- per batang.

Painah, Erowati dan kaum ibu lain yang saat ini menjadi perajin besek menaruh harapan agar usaha mereka ini bisa berkembang. Mereka berharap agar ada pihak lain yang mau menjadi mitra yang mau menampung hasil produksi mereka.

Selain itu mereka menyadari bahwa kerajinan bambu ini tidak terbatas pada pembuatan besek saja tetapi bisa ke produk kerajinan  yang lain misalnya kipas, capil, kap lampu, kuda kepang dan lain-lain.
Akan tetapi mereka menyadari bahwa untuk menguasai hal tersebut harus belajar.
Mereka berharap sekali ada pihak yang mau memberikan pembelajaran kepada mereka mengenai cara pembuatan kerajinan bambu hingga bagaimana memasarkannya.
Anda tertarik untuk menjadi mitra mereka??

3 komentar:

  1. boleh tau alamt lengkp + no tlp ibu thu???

    BalasHapus
  2. Tolong Info no. telp. ibu Painah / pengrajin besek di Lampung. Makasih

    BalasHapus
  3. Ada no.telp. ibu Painah dkk
    pengrajin besek di Lampung. Tolong sms/call ke 0878-9764-1790

    BalasHapus