Tampilkan postingan dengan label SMPN 1 Purbolinggo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SMPN 1 Purbolinggo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 24 Desember 2013

Tari Sigegh Penguten oleh Siswi SMPN 1 Purbolinggo

Tari Sigegh Penguten yang dibawakan oleh Siswi
SMPN 1 Purbolinggo Lampung Timur
(Purbolinggo, LF)
 Tari Sigegh Penguten merupakan tarian yang sering bawakan untuk menyambut tamu kehormatan pada sebuah acara.
Seperti yang dilakukan sekelompok Siswi SMPN 1 Purbolinggo Lampung Timur ini  membawakan tari Sigegh Penguten pada Acara Pembinaan Guru Bersertifikasi Se- Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 23 Desember 2013.
Tarian ini dipersembahkan sesaat sebelum Acara yang pembinaan yang dipimpin Oleh Bupati Lampung Timur  (Erwin Arifin, S.H., M.H.) dimulai.

Acara yang dihadiri  oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda & Olahraga Kab. Lampung Timur (Anthoni Siaga Putra, S.H.,M.Si.) beserta 1000 orang guru bersertifikasi yang berasal dari Kabupaten Lampung Timur ini menjadi salah satu sarana siswsi SMPN 1 Purbolinggo untuk menampilkan kreasi mereka dalam melestarikan kesenaian dan kebudayaan Lampung.
Menurut Suwarjo,S.Pd. (Waka Kesiswaan SMPN 1 Purbolinggo), kelompok seni tari ini merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMPN 1 Purbolinggo, yang menampilkan kreasi seni pada acara-acara resmi yang digelar disekolah maupun pada kegiatan diluar sekolah.






Jumat, 22 November 2013

Reuni dan SIlaturahmi ALumni SMPN 1 Purbolinggo Angkatan 1983 / 1984


Drs. To'at Sutrisno, (Purnabhakti)
Suwali (Punabhakti)
Bertemu teman dan guru setelah 30 tahun berselang dari masa sekolah merupakan sebuah momentum langka. Suasana haru biru begitu terasa saat satu persatu orang berjumpa. Pada masa sekolah dahulu mereka adalah teman sebangku, sekelas atau  satu angkatan. Lumrah saja, selain berjabat tangan, mereka yang sesama jenis juga tampak berpelukan.
Itulah gambaran suasana acara Silaturahmi Alumni SMPN 1 Purbolinggo lulusan 1983 & 1984 yang digelar Minggu 13 Oktober 2013, di Tanjung Inten Purbolinggo Lampung Timur.  Acara yang diprakarsai oleh Ali Johan Arif (sekaligus tuan rumah), Ibnu Santoso, Sulastomo, Sumiati dan beberapa rekan panitia penyelenggara ini, dihadiri oleh 200 orang alumni.
Untuk menciptakan kembali nuansa sekolah, penyelenggara juga menghadirkan dewan guru yang mengajar mereka pada masa itu.
I Wayan Sudita
Dari Kiri Ke Kanan Sulas, Lely Asiawati, Rokimianto, Suharso, 
Sukiran, Kristiani, ........, To'at Sutrisno, Suwali,
Suparmin,  Tugiyo, Sutikno & Ali Johan Arif

















Menurut Ibnu Santoso (Camat Purbolinggo), upaya mempertemukan kembali  alumni (setelah 30 tahun berselang dari bangku sekolah) tidaklah mudah. Dibutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit untuk mendapatkan komitmen agar para alumni  bisa berkumpul pada waktu dan tempat yang telah direncanakan.
Ali Johan Arif sebagai perwakilan alumni sekaligus sebagai pengurus ikatan alumni mengingatkan bahwa silaturahmi ini hendaknya mutlak dijadikan sarana membangun kebersamaan dengan menanggalkan perbedaan satu sama lain.
Johan juga mengajak agar alumni yang hadir untuk tidak melupakan sejarah bahwa keberhasilan alumni saat ini tidak lepas karena peran para guru yang mengajar pada masa SMP dulu. Johan juga  menyampaikan apresiasi dan rasa hormat kepada para dewan guru yang mengajarkan banyak hal kepada dirinya pada masa sekolah.
Johan juga mengajak rekan sesama alumni SMPN 1 Purbolinggo untuk menjadikan acara silaturahmi alumni sebagai sarana mempererat kebersamaan dan persaudaraan sesama alumni, dewan guru dan pihak sekolah. Johan juga berpesan agar acara silaturahmi semacam ini juga  bisa menjadi contoh bagi alumni SMPN 1 Purbolinggo dari angkatan lain.
Menurut I Nengah Miasa (Kepala SMPN 1 Purbolinggo), ajang silaturahmi ini sangat bermanfaat bagi terbangunnya komunikasi antar alumni. Selain itu Nengah juga mengharapkan agar para alumni dapat berpartisipasi dalam proses pendidikan melalui kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum bagi siswa-siswi yang saat ini sedang menempuh pendidikan disekolah yang ia pimpin.
Sukiran (Purnabhakti)
Kristiani (Purnabhakti)
Suharso (Purnabhakti)
Dari Kiri Ke Kanan Sulas (Panitia) ,
 I Nengah Miasa  (Kepala SMPN 1 Purbolinggo) ,
 Sumaryadi, Kartikosasih, I Wayan Sudita, Ashari, Suparmi,
Guru Aktif)  Sumiati (Panitia Alumni),
 Ibnu Santoso (Camat Purbolinggo/ALumni)
Rokimianto (Purnabhakti)


Suratmi 






Toat Sutrisno (mewakili guru) menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian yang telah diraih oleh para alumni SMPN 1 Purbolinggo tahun 1983 dan 1984.  Ia bersyukur masih bisa menyaksikan keberhasilan para alumni yang pernah menjadi siswanya dulu.
Penggalangan Dana untuk Infaq

Ashari
Kartikosasih
Selain sebagai ajang temu kangen alumni,  pada acara ini  Aalumni SMPN 1 Purbolinggo tahun 1983/1984 berhasil menggalang dana sebesar Rp. 7,7 juta kemudian diserahkan  secara simbolis oleh Ali Johan Arif kepada I Nengah Miasa (Kepala SMPN 1 Purbolinggo  saat ini). Infaq dari para alumni untuk membantu pembangunan masjid di SMPN 1 Purbolinggo, yang akan di laksanakan pada tahun mendatang. (NA01)


Sumaryadi
Suryati





Sutikno
Suparmin







Tugiyo

Jumat, 01 Maret 2013

CARA MENGGUGAH KEPEDULIAN SISWA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN SEKOLAH

Sebuah Catatan dari SMPN 1 Purbolinggo. Salah satu cara yang di tempuh lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah dalam rangka menggugah kepedulian siswa dalam menjaga kebersihan adalah dengan membuat slogan sekolah yang berisi ajakan kepada siswa agar peduli terhadap kebersihan sekolah. Seperti yang dilakukan oleh SMPN 1 Purbolinggo Lampung Timur pada akhir Februari ini. Pembuatan slogan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran siswa agar bersama-sama memiliki kepedulian menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat. Berikut ini contoh Slogan Kebersihan Sekolah yang dibuat dalam bentuk baliho yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan agar setiap siswa bisa memiliki jiwa yang mencintai kebersihan lingkungan sekolah.
Slogan Kebersihan Sekolah
Dalam Baliho ini juga berisi Peringatan agar semua pihak yang berada di SMPN 1 Purbolinggo dapat membuang sampah di tempat yang telah ditentukan.
Himbauan semacam ini sebetulnya bukanlah hal baru namun karena  SMPN 1 Purbolinggo memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat, maka kebutuhan slogan semacam ini menjadi prioritas.

Selasa, 18 Desember 2012

Potensi Home Industri & Produk Pertanian dari Purbolinggo

Purbolinggo EXPO II tahun 2012 menjadi sebuah wahana untuk menampilkan beragam produk asli yang berasal dari Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur. Inilah beberapa contoh Produk yang sempat di dokumentasikan oleh kru Lensa Foto Pasar Purbolinggo.
Benih Padi Unggul Sri Asri produksi Kelompok Tani Langgeng Asri, Desa Taman Asri Purbolinggo Lampung Timur
 Beras Organik Lestari produksi Kelompok Bina Tani, Desa Taman Asri Purbolinggo Lampung Timur
 Keripik Sukun "Adek Niken" Desa Taman Cari Purbolinggo Lampung Timur
 Kopi Mengkudu produksi KIR SPENSA Purbolinggo
 Kerajinan hiasan dinding SMPN 1 Purbolinggo
 Pupuk Organik Cair Produksi Gapoktan Taman Asri Purbolinggo Almpung Timur
Pupuk Organik KOSABIKA produksi Kelompok Bina Tani, Desa Taman Asri Purbolinggo Lampung Timur
 Souvenir Batik Produksi Alexandria, Produksi Desa Tanjung Intan Purbolinggo Lampung Timur
 Kerajinan Kopiah Tapis SMPN 1 Purbolinggo
 Kerajinan Dompet Tapis SMPN 1 Purbolinggo

Sabtu, 20 Oktober 2012

Pelatihan Jurnalistik Siswa-Siswi SMPN 1 Purbolinggo

Suasana Diskusi Pelatihan Jurnalistik Siswa-Siswi SMPN 1 Purbolinggo hari kedua, membahas Rencana Penerbitan Buletin Sekolah. Peserta dibagi  menjadi tiga kelompok, masing-masing diberi kesempatan untuk membuat rancangan Buletin Sekolah, mulai dari Nama Buletin, Logo, Sub Title buletin, Rubrik-Rubrik yang akan dimasukkan, Susunan Pengurus (redaksi), lay out buletin, hingga pemilihan jenis dan ukuran kertas.
Merancang nama dan logo buletin menjadi diskusi yang alot dikalangan peserta, karena masing-masing memiliki usulan nama Buletin berikut dengan arti dan makna masing-masing

Yang tidak kalah menarik adalah ketika mendiskusikan semua unsur tersebut diatas, peserta pelatihan sebetulnya sedang mempraktekan nilai-nilai demokrasi dimana masing-masing kelompok yang mengusulkan konsep buletin dan mempresentasikan didepan guru, kemudian harus merelakan konsepnya untuk dilebur menjadi satu konsep buletin.

Sabtu, 01 September 2012

DWI ERIYATI BERUSAHA AGAR BISA IKUT PON


Profil Dwi Eriyati, Juara 4 Lari Sprint 60 M Putri,
 pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Palembang Juli 2012.

Ramah, supel dalam bergaul dengan kawan-kawan disekolahnya itulah sepintas sosok Dwi Eriyati (14 tahun). Saat ini Eri (panggilan sehari-harinya) duduk di kelas 8 H, SMPN 1 Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur sedang giat-giatnya berlatih untuk memperbaiki prestasi sebelumnya.

“Saya merasa belum puas dengan prestasi itu, oleh karena itu saya akan berusaha lagi agar mencapai prestasi lebih baik lagi”, ungkap remaja kelahiran Tanjung Intan 17 Mei 1998 ini. Hal ini selaras dengan penuturannya mengenai jadwal latihan yang padat (Hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu mulai pukul 15.00 hingga 17.00 wib). Meski belum puas dengan prestasi yang di raihnya di O2SN Palembang juli 2012 lalu, namun dalam hati kecil Eri terselip kebanggaan karena sudah bisa berpartisipasi dalan event tingkat nasional mewakili Provinsi Lampung. Ini merupakan salah satu prestasi tertinggi yang dicapainya dibanding prestasi-prestasi sebelumnya.
Selain prestasi di bidang olahraga, putri ke-2 dari tiga bersaudara pasangan Muntoha dan Purwanti juga menonjol dalam hal prestasi akademik. Ini terbukti pada semester II (kenaikan ke kelas 8) lalu, Eri mendapat peringkat pertama di kelasnya. Namun seluruh prestasinya tersebut tidak menjadikanya tinggi hati, dikalangan teman-temannya Eri adalah sosok yang bersahabat, ramah dan peduli.  Ketika bertemu dengan kru lensa-foto.blogspot.com Eri juga menunjukkan keterbukaan dan keramahannya.

Ketika di tanya mengenai kiat agar terjaga kebugaran tubuhnya, Eri membagi kiat kepada teman-temannya. “saya usahakan untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, tidak minum es, dan fitnes secara teratur”, ujar dara yang bercita-cita menjadi guru ini. 

Berkaitan dengan perlunya memacu siswa lain untuk berprestasi di bidang olahraga, anak asuh Ryantoro (pelatih atletik) ini, juga mengajak agar adik-adik kelasnya agar jangan ragu untuk mencoba mengembangkan bakat sepertinya. Kuncinya adalah mau berlatih secara terus menerus, karena hanya dengan  latihan secara rutin maka prestasi dapat dicapai, tukas Eri.

Meski memiliki banyak aktifitas, Eri tak lantas meninggalkan hobinya yaitu memancing dan jalan-jalan.  Sesekali dalam seminggu ia luangkan waktunya untuk mancing ikan mulai dari kolam belakang rumah milik orang tuanya hingga tempat-tempat lain favoritnya.

Tetap semangat dalam belajar mengejar prestasi adalah keharusan bagi Eri, apalagi dengan dukungan dari keluarga, pihak sekolah dan dorongan dari pelatihnya. Cukup membanggakan, ketika diminta menyampaikan harapannya, Eri dengan jujur dan semangat menyatakan ”Saya ingin sampai ikut PON”. Tentu ini bukan sekedar angan-angan bagi Eri.  Ini menjadikan “bahan bakar” baginya yang terus akan membakar semangatnya dalam mengukir prestasi dimasa mendatang. Semoga.